kerinduan datang dengan gelombang mencakar nirwana,
menerjang dengan hantaman berlipat ganda
saya membatu dalam keambiguan
saya berpikir saya mampu, saya hebat, saya pernah merasakan yang lebih dari ini.
jutaan belati viskositas rendah menrobek ari-ariku
terik mentari telah membuatku lebam
tidak ada kegersangan yang berkesudahan
kerikil super kecil berkelana dibalik kelopak mata
merusak arah pandang yang sudah tidak utuh
bising dalam genderang bisu,
riuh dalam retina semu,
perih dan sunyi yang hanya saya pertahankan
sungguh sekali saya terbeban dalam kekinian
bersama rindu yang entah dimana rimbanya
di ujung laut?
di dasar samudra?
atau bahkan di sela jemari kaki?
aku merasakan!
cukup bisa dan mampu menghadapi kekosongan
dalam rindu.